Friday, 28 December 2012

MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK




Disusun Oleh :
Larasati(112120207)
Leli Daryati(112120208)
Fadhilatun Nissa(112120198)

PROGRAM STUDY BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Ibu Amalia adalah guru SMK Wiratama  dan menjadi wali kelas IX. Ia memiliki catatan tentang tentang perilaku tentang belajar peserta didik SMK. Catatan tersebut merupakan hasil pengamatan, wawancara dengan peserta didiknya, dan kutipan hasil dari guru lain. Dari catatan tersebut Inu Amalia menarik kesimpulan sementara sebagai berikut. Pertama, ada peserta didik yang tampak segan untuk belajar,karena tidak mengetahui apa kegunaan mata pelajaran sekolah. Hasil belajar peserta didik tersebut tergolong rendah. Setelah guru memberitahu tentang kegunaan mata pelajaran, peserta didik tersebut mengubah perilaku belajarnya. Dan pada nilai akhirnya ia tergolong baik. Kedua, ada  peserta didik yang tampak segan belajar karena pergaulan dengan temannya jua urusan tentang keluarganya. Hasil belajar peserta diik tersebut menurun kmenjadi sedang. Stelah guru tersebut menghubungi teman sekolah dan keluarga peserta didik tersebut, siswa tersebut mengubah perilaku belajatnya dan tampak penuh semangat.hasil belajarnya menjadi sangat baik. Ketiga, ada peserta didik yang rajin dan semangat belajar tinggi. Padahal siswa tersebut mengalami keadaan yang mengganggu konsentrasi belajar. Siswa ini mampu mengatasi gangguan dan hambatan belajar. Ia menggunakan kesempatan belajar dengan baik,seperti di perpustakaan dan sumber belajar lain. Hasil belajarnya sangat baik, karena bersemangat belajar.
Dari catatan pengalam guru tersebut, tampaknya guru perlu memperhatikan kondisi ekstern belajar dan intern  siswa yang belajar. Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka dalam makalah ini akan memberitahukan tentang pengertian motivasi dan pentingnya miotivasi ,jenis,dan sifat motivasi, juga upaya peningkatan motivasi belajar peserta didik



















BAB II
PEMBAHASAN

A.   MOTIVASI DAN PENTINGANYA MOTIVASI
1.     Pengertian Motivasi
Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Pada peristiwa pertama , motivasi siswa yang rendah menjadi lebih baik setelah siswa memperoleh informasi yang benar. Pada peristiwa kedua, motivasi belajar menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali.  Pada kedua peristiwa tersebut peranan guru untuk mempertinggi motivasi belajar siswa sangat berarti. Pada peristiwa ketiga. Motivasi belajar siswa tergolong tinggi. Timbul  pertanyaan-pertanyaan seperti (i) kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar siswa,(ii)berapa lama kekuatan tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar, dan(iii) dapatkah kekuatan tersebut dipelihara?
Adapun pengertian motivasi  menurut Mc Donald bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian menurut Mc Donald inin mengandung tiga elemen (ciri) pokok dalam motivasi itu,yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi, di tandai dengan adanya feeling dan dirangsang karena adanya tujuan.
    Siswa belajar karena di dorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental tersebut berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung keeinginan yang mengfaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar(koeswara 1989)
     Ada tiga komponen utama dalam motivasi belajar yaitu:
a.     Kebutuhan
b.     Dorongan dan,
c.      Tujuan
Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan anatara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran  yang lengkap. Ia merasa cukup waktu, tetapi ia kurang baik dalam mengatur waktu belajar. Waktu yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakaninti motivasi. Sebagai ilustrasi, siswa kelas tiga SMA memilki harapan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa fakultas teknik. Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah pada mata pelajaran matemaka, fisika, Dan kimia dalam ulangan bulan kesatu..  menyadari hal ini, maka siswa tersebut menambah kursus tambahan dan belaja lebih giat. Pada ulangan bulan kedua hasil belajarnya bertambah baik. Menyadari hasil belajar bertambah baik tersebut, maka semangat belajar siswa semakin tinggi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai  oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Pada kasus siswa mengambil kursus dan bersemangat belajar tinggi tersebut menunjukkan bahwa siswa bertujuan lulus UMPTN dan diterima di fakultas teknik.
     Ada baiknya bila pembahasan dilanjutkan hal yang berkenaan dengan kebutuhan. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat,yaitu; kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan perasaan aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti pangan, sandang, dan perumahan. Kebutuhan rasa aman berkenaan dengan keamanan yang bersifat dan psikologis. Sebagai ilustrasi, individu tidak boleh diganggu secara fisik dan biarkan untuk berekreasi. Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa diikiutsertakan,dan pemilikan harga diri. Sebagai ilustrasi, individu duperbolehkan menumbuhkan jati dirinya,dan dia “diorangkan” oleh masyarakatnya. Kebutuhan aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemapuannya. Sebagai ilustrasi, seorang anak desa boleh menjadi prajurit, berpangkat jenderal, dan menjadi kepala negara, karena dia mampu dan diberi peluang.

Ahli lain, Mc, Cleland berpendapat bahwa setiap orang memilki tiga jenis kebutuhan dasar, yakni: kebutuhan akan kekuasaan, berafiliasi, berprestasi. Kebutuhan akan kekuasaan terwujud dalam keinginan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan berafiliasi tercermin dalam terwujudnya situasi bersahabat dengan orang lain. Kebutuhan akan berprestasi terwujud dalam keberhasilan melakukan tugas-tugas yang dibebankan.
          Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan organisme. Disampng itu juga merupakan sistem yang memungkinkan organisme dapat memelihara penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkahlaku organisme terjadi disebabkan oleh respon dari organisme, kekuatan dorongan organisme, penguatan dua hal tersebut. Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal. Dalam hal ini insentif(hadiah atau hukuman) mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme.

 Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian tujuan. Jika kebutuhan tercapai, maka kebutuhan akan terpenuhi untuk “sementara”. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang akan menjadi puas, dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti sementara”.
         Lama kekuatan mental dalam diri individu adalah sepanjang tugas perkembangan manusia. Menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan  tersebut meliputi masa bayi, anak sekolah, masa muda, masa dewasa muda, masa tengah baya, dan dewasa lanjut. Siswa SLTP/SLTA memikul tugas  perkembangan masa muda. Dalam masa ini siswa belajar menerima pesan di komunitasnya, belajar secara tanggungjawab demi masa depan sendiri, dan belajar berbagai keterampilan hidup.
           Menurut Monks, kekuatan mental dapat di pelihara. perjalanan perilaku manusia dapat diperkuat dan dikembangkan. Menurut Monks, paham-paham interaksionis, paham tugas perkembangan, dan teori emansipasi mengakui pentingnya pemeliharaan kekuatan motivasi belajar. Dorongan dari dalam atau mental dan pengaruh dari luar berpengaruh pada kemajuan individu. Interaksi kekuatan mental dan lingkungan luar tersebut ditentukan pula oleh respon dan prakarsa pribadi peilaku.
2.     Pentingnya motivasi dalam belajar
               Penelitian psikologi banyak menghasilkan teori-teori motivasi tentang perilaku. Subjek yang diteliti dalam motivasi ada yang berupa hewan dan ada yang berupa manusia. Peneliti yang menggunakan hewan tergolong peneliti biologis dan behavioris. Peneliti yang menggunakan terteliliti manusia adalah peneliti kognitif.
                        Perilaku terpenting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu bermanfaat bagiu diri perilaku ataupun orang lain. Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a.     Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir
b.     Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang di bandingkan dengan teman sebaya
c.      Mengarahkan kegiatan belajar
d.     Membesarkan semnagat belajar
e.      Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

Motivasi belajar juga penting untuk diketahui oleh guru yakni:
a.     Memnbangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil
b.     Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas beemacam ragam
c.      Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih salah satu diantara cermacam-macam peran seperti penasihat, fasilitator dsb.
d.     Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa paedagogis.
B.   JENIS DAN SIFAT MOTIVASI
1.     Jenis motivasi
Motivasi primer adalah motivasi yang di dasarkan  pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani rohani. Manusia adalah makhluk berjasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Mc Dougall misalnya, berpendapat bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif, dan dorongan mencapai kepuasan. Insting itu memilki tujuan dan memerlukan pemuasan. Tingkaglaku insting tersebut diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan dapat di organisasikan. Di antara insting yang penting adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tahu, membangun, dan kawin.
     Ahli lain, Freud berpendapat bahwa insting memiliki empat ciri, yaitu tekanan, sasaran, objek, dan sumber. Tekanan adalah kekuathadan yang memotivasi individu untuk bertingkah laku. Semakin besar energi dalam insting, maka tekanan terhadap individu semakin besar. Sasaran insting adalah kepuasan atau kesenangan. Objek insting adalah hal-hal yang memuaskan insting. Hal-hal yang memuaskan insting tersebut dapat berasal dari luar individu atau dari dalam individu. Adapun sumber insting adalah keadaan kejasmanian individu. Segenap insting manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu insting kehidupan,dan insting kematian. Insting-insting kehidupan terdiri dari insting yang bertujuan memelihara kelangsungan hidup. Insting kehidupan seperti makan, minum, istirahat, dan memelihara keturunan. Insting kematian teruju pada penghancuran, seperti merusak, menganiaya, atau membunuh orang lain atau diri sendiri.
   Menurut Freud, energi bekerja memlihara keseimbangan fisik. Insting bekerja sepanjang hidup. Yang mengalami perubahan adalah cara pemuasan atau objek pemuasan.
     Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer. Sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Bekerja dengan baik termasuk motivasi sekunder. Bila orang bekerja dengan baik, maka orang  tersebut akan mendapatkan uang. Uang merupakan penguat umum, agar orang bekerja dengan baik. Setelah orang mendapatkan uang maka orang tersebut akan membeli makana untuk menghilangkan rasa lapar.
    Motivasi sosial atau motivasi motivasi sekunder memgang peranan penting bagi kehidupan manusia. Para ahli motivasi sekunder tersebut menurut pandangan yang berbeda-beda. Thomas dan znaniecki menggolongkan motivasi sekunder menjadi keinginan-keinginan (i)memperoleh pengalaman baru,(ii)untuk mendapat respon,(iii)memperoleh pengakuan(iv)memperoleh rasa aman.  Mc Clenand menggolongakan menjadi kebutuhan –kebutuhan untuk (i) berprestasi, (ii)memperoleh kasih sayang, (iii)memperoleh kekuasaan.
Maslow menggolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhan untuk(i)memperoleh rasa aman, (ii) memperoleh kasih sayang dan kebersamaan, (iii)memperoleh penghargaan, (iv)pemenuhan diri atau aktualisasi diri.
 Ahli lain, Mark menggolongkan motivasi sekunder menjadi (i)kebutuhan organisme sperti ingin tahu, memperolah kecakapan, berprestasi dan(ii)motif-motif sosial seperti kasih sayang, kekuasaan,m dan kebebasan.
Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motivasi yang di pelajari. Ciri-ciri sikap, yakni(i) merupakan kecenderunga untuk berpikir, merasa, kemudian bertindak.(ii)memiliki daya dorong bertindak,(iii) relatif bersifat tetap, (iv) berkecenderungan melakuakan penilaian dan (v)dapat timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
Faktor yang mempengaruhi perilaku antara lain ; emosi,adanya pengetahuan yang dipercaya, kebiasaan dan kemauan.

2.     Sifat Motivasi
a.     Motivasi internal(intrinsik) yang dikarenakan orang tersebut senang melakukanya.
Beberapa strategi untuk meningkatkan motivasi intrinsik:
Ø Penuhi kebutuhan dan sasaran pembelajar
Ø Berikan rasa memiliki kontrol dan pilihan
Ø Doronglah dan berikan ikatan sosial yang positif
Ø Dukunglah rasa ingin tahu
Ø Lihatlah emosi yang kuat
Ø Dukunglah asupan nutrisi yang layak
Ø Sertakan inteligensia berganda
Ø Berbagi cerita sukses
Ø Berikan penghargaan
Ø Tingkatkan frekuensi umpan balik
Ø Kelola kondisi psikologis
Ø Berikan harapan untuk sukses
Ø Mode-peran kesenangan dalam belajar
Ø Tandai keksuksesan dan pencapaian dengan kegembiraan
Ø Peliharalah lingkungan pembelajaran yang aman secara fisik dan emosional
Ø Sertakan gaya belajar individu siswa
Ø Tanamkan keyakinan postif tentang kemampuan dan konteks
b.     Motivasi eksternal(ekstrinsik) adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah dan menghindari hukuman.  
C.   MOTIVASI DALAM BELAJAR
Guru adalah pendidik yang berperan dalam rekayasa paedagogis. Ia menyusun desain pembelajaran, dan dilaksanakan dalam proses belajr mengajar. Guru bertindak membelajarkan siswa yang memilki motivasi instrinsik. Siswa adalah pelajar yang paling berkpentingan dalam menghayati belajar. Ada siswa yang telah berkeinginan memperoleh pengalaman sejak kecil. Siswa tersebut memilki motivasi instrinsik. Siswa yang lain baru memiliki keinginan memperoleh pangalaman, keterampilan dan pengetahuan berkat teman sebaya. Mereka memiliki motivasi ekstrinsik. Dalam proses belajar mengajar, guru melakukan tindakan mendidik seperti memberi hadiah, memuji, menegur, menghukum,memberi nasihat. Tindakan guru tersebut berarti menguatkan motivasi intrinsik; tindakan guru mendorong siswa untuk belajar, suatu penguatan  motivasi ekstrinsik. Siswa tertarik untuk belajar karena ingin memperoleh hadiah atau mnghindari hukuman. Dalam hal ini siswa menghayati motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik. Dengan belajar yang termotivasi, sebagai siswa memperolah hasil belajar. Dampak  pengajaran  adalah hasil belajar yang segera diukur,yang terwujud dalam nilai rapor, EBTANAS, nilai ijazah, atau transkip IP. Dampak pengiring adalah untuk kerja siswa setelah mereka lulus ujian atau merupakan hasil transfer hasil  belajar di sekolah. Setelah siswa lulus sekolah, sekurang-kurangnya selesai wajib belajar seembilan tahun, maka diharapkan mengembangkan diri lebih lanjut. Dengan memprogram belajar sendiri bersinambungan, maka ia memperoleh hasil belajar atas tanggungjawab sendiri.

1.     Unsur-Unsur yang Mempengaruhi motivasi belajar
a.     Cita-cita atau aspirasi siswa
b.     Kemampuan siswa
c.      Kondisi siswa
d.     Kondisi lingkungan siswa
e.      Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
f.       Upaya guru dalam membelajarkan siswa
2.     Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Perilaku belajar merupakn salah satu perilaku. Guru di sekolah menghadapi banyak siswa dengan bermacam-macam motivasi belajar. Oleh karena itu peran guru cukup banyak untuk meningkatkan belajar siswa
a.     Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar
Dalam upaya pembelajaran guru berhadapan dengan siswa dan bahan belajar. Untuk dapat membelajarkan atau mengajarkan bahan pembelajaran di persyaratkan ;
Ø Guru telah mempelajari bahan pembelajaran
Ø Guru telah memahami bagian-bagian yang mudah , sedang, dan sukar
Ø Guru telah memiliki sifat bahan pelajaran tersebut
Ø Guru telah menguasai cara-cara mempelajari bahan
Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar. Beberapa prinsip belajar tersebut antara lainsebagai berikut;
Ø Beljar menjadi bermakna apabila siswa memahami tujuan belajar. Oleh karena itu guru menjelaskan tujuan belajar ecara hierarkis.
Ø Belajar menjadi bermakna apabila siswa dihadapkan pada urutan masalah yang menantang. Oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang harus disusun oleh guru dengan baik
Ø Guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu
Ø Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah, oleh karena itu guru perlu mengatur dari yang paling sederhana sampai yang paling menantang
b.     Optimaliasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran
Guru adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut;
Ø Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang di alaminya
Ø Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajar sehingga terwujud tindak belajar
Ø Meminta kesempatan pada orang tua siswa atau wali agar memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi dalam belajar
Ø Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar
Ø Menggunakan waktu secara tertib, penguat, dan suasana  gembira terpusat pada perilaku belajar
Ø Guru merangsang siswa dengan penguatan rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala  hambatan dan pasti berhasil
c.      Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa
Guru adalah penggerak perjalanan belajar bagi siswa dan sebagai fasilitator. Maka upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman siswa adlah sebagai berikut;
Ø Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya;tiap mambaca bahan belajar siswa mencatat hal-hal yang sukar dan di serahkan kepada guru
Ø Guru mempelajari hal-hal sukar bagi siswa
Ø Guru memecahkan hal-hal yang sukar dengan mencari “cara memecahkan”
Ø Guru mengajarkan “cara memecahkan”dan mendidikkan keberanian mengatasi kesukaran
Ø Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran
Ø Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mampu memecahkan masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami kesukaran
Ø Guru memberi penguatan kepada kepada siswa yang berhasil mengatasi kesulitan sendiri
Ø Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri
d.     Pengembangan Cita-Cita dan Aspirasi Belajar
Cara mendidik dan mengembangkan cita-cita dapat di lakukan dengan berbagai cara sebagai berikut;
Ø Guru menciptakan suasana belajar yang indah dan tertib
Ø Guru mengikutsertakan semua siiswa untuk memelihara fasilitas belajar
Ø Guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar
Ø Guru mengajak serta orangtua siswa untuk memperlengkap fasilitas belajar
Ø Guru memberanikan siswa untuk mencatat keinginan-keinginan di notes pramuka, dan mencatat keinginan yang tercapai dan tidak tercapai.

3.     MEMPERTAHANKAN MOTIVASI SEPANJANG WAKTU
Kita semua tumbuh dan merasa letih karena melakukan hal yang sama setiap hari. Suatu cara agar kita tidak bosan adalah menjadwalkan sesuatu yang kita harapkan dan juga menyenangkan. Peristiwa-peristiwa khusus dapat digunakan untuk tujuan akademis.
Ada beberapa alasan yang bagus untuk mengadakan kegiatan khusus misalnya, hari kemerdekaan atau hari besar lainnya untuk tujuan akademik. Suatu saat murid akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari di sekolah akan berguna bagi masa depan. Mereka mengetahui bahwa apapun dapat dijadikan bahan pelajaran, mendorong mereka untuk berintegrasi.
Jika kemajuan sudah di buat, guru perlu mengajarkan pada murid untuk menggunakan waktu daan energinya untuk waktu yang agak lama. Bagaimanpun, guru juga perlu untuk menggunakan berbagai macam cara agar membuat murid termotivasi di dalam sepanjang tahun. Meskipun nilai dan teknik tergantung pada isi kurikulum dan tujuan pelajaran, model pembelajaran yang berbagai macam di perbolehkan asal digunakan untuk memotivasi murid.
Beberapa Strategi untuk Membangun Motivasi
v Dukung keberagaman gaya pembelajaran
Pola belajar anak sering merupakan hasil dari cara mereka diajar dan lingkungan pembelajaran beserta etos sekolah. Bagi beberapa anak, pola ini sangat memuaskan karena gaya dan preferensi mereka sesuai dengan yang ada di sekilah. Akan tetapi bagi bebreapa anak lain, pola belajar tersebut tidak memuaskan. Karena alasan tersebut, penting kita mendukung keberagaman preferensi pembelajaran anak. Dukungan ini8 dapat dilakukan dengan menawarkan kepada mereka pilihan dan memberi mereka kesempatan menggunakan gaya pembelajaran mereka sendiri di ruang kelas. Beberapa faktor antara yang memengaruhi penggunaan gaya pembelajaran adalah budaya, iklim sekolah, pengharapan guru dan orang tua, gaya mengajar dan norma serta praktik di ruang kelas. Karena itu, penting kita ungkapkan faktor di atas dan memastikan bahwa kita menggunakan fleksibilitas untuk mendukung keberagaman tersebut.
v Dorong Kreatifitas
Bagi banyak pembelajar, kreatifitas mejdi faktor utama motivasi. Miasalnya , penyanyi muda pop yang sedang menanjak yang di arahkan oleh perusahaan rekaman meniru penyanyi lain dari waktu ke waktu., lama-lama dia akan lelah dan menjadi kurang termotivasi. Artis sangat perlu di dorong untuk mengguankan kreatifitasnya dan sebenarnya ini dapat diterapkan pda semua pembelajar. Banyak siswa ketika ditanya apakah mereka kreatif dengan cepat mereka menjawab ‘tidak’ karena tidak memiliki kesempatan untuk kreatif.
v Pastikan kekuksesan dengan langkah-langkah kecil prestasi
v Berikan umpan balik kepada siswa mengenai kemajuan pribadi mereka sendiri
v Pembelajar harus percaya kemampuan diri mereka
v Akui gaya individual tiap-tiap anak
v Pastikan bahwa tugas berkaitan dengan usia dan minat
v Gunakan pengamatan untuk memulai mengetahui preferensi anak di kelas Anda terhadap pembelajaran dan lingkungan
v Berfokuslah pada tugas dan kurikulum
v Gunakan beragam gaya belajar untuk pelajaran di kelas
v Pastikan pelajarannya bermakna
v Minimalkan tekanan
v Kerja kelompok
v Penilaian diri
v Tunjukkan kemajuan
v Hindari potensi stigma
v Kembangkan tanggungjawab siswa
v Dukunglah pilihan siswa
v Beri siswa tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri
v Berfokuslah pada pembelajarn dan sekaligus pengajaran
v Libatkan kelas ke dalam pengambilan keputusan
v Rayakan kesuksean
v Gunakan umpan balik positif
v Doronglah evaluasi diri




BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Motivasi merupakan hal terpenting dalam sebuah proses belajar di sekolah,di rumah, di lingkungan masyarakat. Tanpa adanya motivasi dalam sebuah proses belajar peserta didik tidak akan mampu mencapai sebuah cita-cita dan tujuan hidupnya. Sebagai guru atau pun calon guru di masa yang akan datang harus mampu untuk membangun motivasi peserta didik dan memberi semangat dimana pun mereka berada terutama di dalam kelas sebagai sarana pembelajaran. Karena belajar peserta didik tidak hanya di dalam kelas. Setiap pembelajaran mengandung makna yang positif dan guru pun herus mempunyai kemampuan untuk menjadi sebuah tauladan yang baik bagi siswa-siswanya.
B.   SARAN
Diharapkan penulis dapat mengetahui dan memperhatikan upaya dalam meningkatkan motivasi belajar dan semoga makalah yang penulis susun dapat  bermanfaat dan menjadi bekal  bagi semua pembaca atau calon guru sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi belajar bagi peserta didik.





DAFTAR PUSTAKA
Koeswara, E. 1989. Motivasi. Bandung: Angkasa
Siagan, SP. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara
Jensen, eric. Brain-Based Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
McLean, A. (2004) The Motivated School. London: Sage
Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi belajar. (jakarta:Rineka Cipta)

1 comment:

  1. Slot Games - Dr.MCD
    The best free slots games are 안동 출장마사지 made by software 경주 출장샵 providers 남양주 출장샵 like NetEnt and Microgaming, and the players from around the world find the 용인 출장마사지 most rewarding 강릉 출장샵 slots ‎Free Slot · ‎Slots & table games · ‎Hacks

    ReplyDelete